Berita  

Virgilio Da Cruz, Sukses Bisnis Layanan Internet Pada Masa Pandemi Covid-19

karya Indonesia news com. Selasa 3 /10/2023
Virgilio Da Cruz, pria kelahiran Timor-Timor (Tim-Tim) yang sekarang menjadi negara Timor Leste terbilang sukses membangun bisnis internet service provider (ISP) atau penyedia layanan internet.

Bisnis pria yang akrab disapa Virgilio ini bernaung dibawah PT. Timor Lintas Nusantara (TLN) yang berpusat di gedung Cyber, Mega Kuningan Barat, Jakarta Selatan.

Bisnis tersebut pertama kali dibuka tahun 2019 silam. Lahirnya usaha itu berbarengan dengan munculnya pandemi covid-19. Namun bagi Virgilio, bisnis yang diarunginya sungguh membawa berkah.

Pasalnya, kebijakan pemerintah yang menerapkan sistem lock down membuat semua orang harus bekerja dari rumah. Kebutuhan internet saat itu pun makin tinggi. Alhasil, bisnis jasa internet tersebut makin meningkat omsetnya hingga saat ini.

“Pandemi membawa berkah. Iya, itu pertanyaan yang sering dilontarkan dan saya jawabnya itu. Saya bersyukur karena pandemi,” kata Virgilio.

Namun kesuksesan Virgilio saat ini tidak terlepas dari kerja keras. Peluh dan air mata menjadi saksi bisu kerasnya menaiki tangga kesuksesan. Pria lulusan dari Sekolah Dasar Maliana ini urung niatnya untuk membagi kesedihan kepada istri dan anak-anaknya.

“Bisnis yang saya tekuni sekarang, saya pernah mentok. Tapi keluarga anak istri tidak tahu kalau saya pernah menangis. Mereka tidak tahu,” kisahnya.

Segala cara yang halal pun dilakukannya. Demi mewujudkan mimpi besarnya, Virgilio yang sudah mapan rela menjual semua harta bergerak miliknya. Seperti mobil. Pasalnya, bisnis tersebut membutuhkan modal miliran rupiah.

Tak peduli kata Virgilio, proses izin bangun provider internet di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sangat susah. “Izin beroperasi jualan internet keluarnya di tahun 2022,” katanya.

Rumitnya perizinan tersebut tak mengurung niat Virgilio untuk terus melangkah membesarkan bisnisnya. Bagi Virgilio, cara mudah mengumpulkan pundi-pundi rupiah dengan menjual internet. Saat ini karyawannya berjumlah 16 orang. Sementara omset per bulan berkisar Rp300 juta.

Mantan Kopassus

Karir Virgilio berawal dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dia bergabung bersama TNI di Korps Angkatan Darat (AD) tahun 1995. Pada tahun 1996-2014, Virgilio ditempatkan di Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

“Masuk tentara karena mencari kerja. Tes tentara pertama kali pelatih bilang, apa tujuan masuk kemiliteran? Saya bilang, cari makan. Dan pelatih bilang, nah kamu yang benar,” kisahnya.

Virgilio pun lulus masuk TNI dan mengikuti pendidikan di Serang, Banten. Padahal ayahnya yang adalah anggota TNI kala itu melarang untuk mengikuti jejaknya. Tetapi keteguhan hati atas pilihannya membuat tidak memilih mundur.

Masa pendidikan belum selesai, pesisnya pada tahun 1997, Virgilio diutus ke Tim Tim untuk berperang melawan saudaranya sendiri. Kala itu berperang mempertahankan wilayah Tim-Tim supaya tidak berpisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kalau ada perang, kita kan enggak lihat saudara atau keluarga. Tugas negara itu nomor satu,” katanya.

Upaya Virgilio dan kawan-kawan mempertahankan wilayah tersebut gagal. Pasalnya Tim-Tim berhasil referendum hingga berubah nama menjadi Timor Leste.

Pasca tugas tersebut, Virgilio langsung ditugaskan di Cijantung dan masuk dalam Kopassus. Selama 25 tahun bertugas di pasukan elit TNI AD itu. “Di Kopassus full. Tidak dilempar ke tempat lain,” bebernya.

Tahun 2013, pindah ke Komando Daerah Militer III/Siliwangi (Kodam III/Siliwangi) Bandung. Setelah itu ditugaskan di Komando Resor Militer 064/Maulana Yusuf atau Korem 064/MY Serang.

Terakhir Virgilio bertugas di Komando Distrik Militer 0603/Lebak, Rangkasbitung, Lebak, Banten. “Di Rangkasbitung jadi Babinsa,” katanya.

Rupanya mencicipi dunia militer sudah cukup bagi Virgilio. Dia pun memilih pensiun dini pada tahun 2019 silam. Proses pensiunnya pun dari dinas kemiliteran tak begitu susah. Saat itu, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) dijabat oleh Andika Perkasa.

Virgilio meminta pensiun dini bukan tanpa alasan. Dia lebih memilih menjalankan bisnisnya daripada menjalankan dua profesi apalagi sebagai abdi negara.

“Sejak pindah dari Kopassus pekerjaan sudah mulai berjalan. Pekerjaan di luar dinas dan itu sudah matang. Tahun 2019 masuk pandemi, saya minta pensiun dini,” jelasnya.

Saat aktif di TNI, Virgilio mendapat tanda jasa kemiliteran atas dedikasinya untuk bangsa dan negara. Tanda jasa tersebut yakni Seroja, Satia Lencana Darma Nusa, Satia Lencana Kesetiaan VIII Th dan Satia Lencana Kesetiaan XVI Th. (Tim.s )

49

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: