Berita  

KPM Jatisari Keluhkan Beras Bansos Tahap 3, TKSK : Informasi dari Gudang Bulog Plawad

KARAWANG (KARYA INDONESIA NEWS COM) Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jatisari, Dedi mengatakan sudah mendengar keluhan sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terkait rendahnya mutu beras bantuan sosial (Bansos) yang mereka terima dari program Bantuan Pangan Nasional (Bapanas) tahap 3 yang disalurkan pada tanggal 9 sampai 10 Juni 2023.

“Laporan secara resmi belum masuk, tapi secara lisan sudah saya dengar, sudah banyak laporan, dan memang ada keluhan dari KPM, keluhan itu berasnya ada yang pecah, yah, kurang bagus,” ujar Dedi, Sabtu (10/6/2023).

“Dan berdasarkan informasi yang kami terima , beras bantuan Bapanas ini berasal dari gudang Bulog Plawad -Palumbonsari,” ungkapnya.

Sehingga ia memperkirakan, hampir seluruh desa di Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, menerima beras dengan kondisi yang serupa, karena berasal dari gudang yang sama.

“kemungkinan semua beras bisa dalam kondisi beras yang sama,” ucapnya.

Disinggung mengenai langkah selanjutnya apakah akan ada pengembalian kepada pihak Bulog terkait kondisi beras yang diterima KPM, Dedi mengatakan jika sementara ini, KPM hanya sebatas melaporkan kualitasnya saja dan belum ada permintaan untuk ditolak atau dikembalikan.

“Kondisi paling jelek sekali kita akan reject atau tolak, dan meminta penggantian, secara keseluhuran ataupun sebagian. Itupun jika KPM meminta,” tandas Dedi.

“Semoga kondisi seperti ini menjadi bahan perhatian bagi Kantor Pos dan Bulog sebagai penyedia pangan,” harapnya.

Diketahui, sebanyak 5985 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Jatisari mendapatkan bantuan beras bansos dari Program Bantuan Pangan Nasional (Bapanas). Beras bantuan tersebut disalurkan langsung oleh kantor Pos dengan berat isi 10 Kg per kemasannya. Sejak tanggal 9 sampai 10 Juni 2023, di wilayah tersebut menerima bantuan berupa beras dalam tahap 3.

Pemerintah Pusat melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) menyalurkan program pembagian cadangan beras sebanyak 10 kg per keluarga penerima manfaat (KPM).

Namun, berdasarkan informasi yang masuk ke redaksi onediginews.com, sejumlah KPM dari beberapa desa mengeluhkan bantuan beras dari Bapanas tersebut, karena kondisi beras yang kurang bagus, pecah-pecah dan seperti dicampur beras ketan.

” Ada yang campur ketan, ada yang bubuk dan ada yang bear dan KPM hampir semua berasnya sekecamatan sama,: kata salah seorang KPM yang enggan disebutkan namanya tersebut./(tim. s)

3

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: