Karya Indonesia news com.Maros – Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi semester 2 Kalla Institute melakukan pengabdian kepada masyarakat di Dusun Makmur Desa Bontomanurung Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros pada hari Sabtu, 13 Mei 2023.
Kegiatan utamanya adalah mengajar (menjadi guru sehari) di Sekolah Dasar yang terdapat di dusun yang masih terisolir ini. Kegiatan Pengabdian dilakukan dalam rangka rangka praktik pengamalan nilai-nilai Pancasila khususnya Sila ke 2 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab serta Sila Ke 5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang dipelajari di dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Sebanyak 23 orang siswa SD mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.30 – 12.00. Aktivitas yang dijalankan oleh siswa adalah belajar menggambar, mewarnai, membaca, menulis, menyanyikan lagu-lagu nasional hingga aktivitas bermain yang mengasah kemampuan motorik dan psikomotorik siswa.
Farizah yang menjadi koordinator tim mahasiswa menyampaikan rasa bangga dan bahagianya berkesempatan mengikuti kegiatan pengabdian ini.
Sungguh merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi kami, karena diberikan ruang untuk belajar hal-hal baru seperti mengajar siswa di sekolah, sekaligus membuka jalan bagi kami anak-anak muda untuk berinteraksi dengan warga yang tinggal di pelosok. Kami sangat menikmati kegiatan ini, meskipun medan yang harus dilalui sangat berat dan menantang. Tetapi tidak mengapa, kami harus kuat dan bersedia berkorban untuk membantu warga khususnya anak-anak yang belum mendapatkan akses pendidikan layak,”ungkapnya
Farizah menambahakan bahwa untuk menuju ke lokasi maka harus menyeberangi sungai berarus deras dengan ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa, lalu mendaki pegunungan terjal selama setengah jam untuk mencapai dusun Makmur. Meskipun melelahkan, para mahasiswa begitu menikmati seluruh aktivitasnya.
“Untuk sampai ke lokasi tempat kegiatan maka butuh perjuangan, karena harus menyeberangi sungai, dan ini pengalaman yang sangat luar biasa karena bisa berkontribusi langsung kepada masyarakat yang membutuhkan sambil healing juga, ” ungkap.
Sementara itu, Abdul Hakim, MA, dosen pengampu mata kuliah PPKN menuturkan bahwa, mahasiswa mesti sering-sering diberikan ruang dan kesempatan untuk terjun dan beriteraksi dengan masyarakat, merasakan denyut nadi desa-desa, mengengarkan keluh kesah warga terutama anak-anak. Agar senantiasa tumbuh kepekaan dan rasa simpati di hati mahasiswa. Di masa depan, mereka akan tampil sebagai pemimpin-pemimpin Indonesia di bidangnya masing-masing, tentunya pemimpin yang memiliki kepekaan sosial tinggi dan senantiasa tulus membantu sesama yang membutuhkan.
“Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dijalankan dan semakin banyak mahasiswa yang turut ambil bagian untuk membantu sesama. Pada akhirnya akan tumbuh jiwa-jiwa muda yang tangguh, kritis namun memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, pembela kaum lemah dan tertindas sehingga di masa depan, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dapat benar-benar diwujudkan di bumi Nusantara,”ungkapnya
Sementara itu, Abdul Hakim, MA, dosen pengampu mata kuliah PPKN menuturkan bahwa, mahasiswa mesti sering-sering diberikan ruang dan kesempatan untuk terjun dan beriteraksi dengan masyarakat, merasakan denyut nadi desa-desa, mengengarkan keluh kesah warga terutama anak-anak. Agar senantiasa tumbuh kepekaan dan rasa simpati di hati mahasiswa. Di masa depan, mereka akan tampil sebagai pemimpin-pemimpin Indonesia di bidangnya masing-masing, tentunya pemimpin yang memiliki kepekaan sosial tinggi dan senantiasa tulus membantu sesama yang membutuhkan.
“Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dijalankan dan semakin banyak mahasiswa yang turut ambil bagian untuk membantu sesama. Pada akhirnya akan tumbuh jiwa-jiwa muda yang tangguh, kritis namun memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, pembela kaum lemah dan tertindas sehingga di masa depan, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dapat benar-benar diwujudkan di bumi Nusantara,”ungkapnya (tim.s )
