Berita  

Cerita Wisatawan Taman Mangrove Ketapang Urban Aquaculture Mauk Tangerang Keluhkan Tarif masuk

Suasana antrian pengunjung destinasi wisata Taman Mangrove Ketapang Urban Aquaqulture, di pintu masuk sedang membayar tarif sesuai yang ditentukan oleh pihak pengelola PT. Mitra Kerta Raharja ( MKR), pada Rabu, 26 April 2023.

KARYA INDONESIA NEWS COM. Menghabiskan waktu libur bersama dengan keluarga menjadi momen yang dinanti. Apalagi, waktu libur Idul Fitri 1444 Hijriah yang terbilang cukup panjang. Sebab, bertepatan dengan libur sekolah plus ditambah dengan libur Hari Buruh pada 1 Mei 2023 mendatang.

Banyak masyarakat memanfaatkan momen libur lebaran untuk melakukan kunjungan ke tempat wisata. Mulai dari wisata bahari, wisata belanja, hingga wisata alam.

Salah satunya adalah destinasi wisata alam yang ada di Desa Ketapang kecamatan Mauk kabupaten Tangerang , Taman Mangrove Ketapang Urban Aquaculture.

Pantauan Mitranews.net, destinasi wisata Taman Mangrove Ketapang Urban Aquaculture pada Rabu, 26 April 2023 siang hari ramai dikunjungi oleh wisatawan. Selain terlihat dan tampak lalu lintas pengunjung dari berbagai daerah dan latar belakang, area parkir kendaraan pun dipadati baik pengendara roda dua maupun pengendara roda empat. Tetapi hal ini berbeda kenyataan dengan cerita salah satu pengunjung destinasi wisata ini.

Sebut saja Suhendra, pengunjung yang mengaku berasal dari warga masyarakat sekitar Desa ketapang, kecamatan Mauk ini berkisah bahwa dirinya bersama istri dan satu putrinya, mengeluhkan tarif masuk dan parkir.

Saat ditemui Mitranews.net, Suhendra berkisah bahwa sebelum pemberlakuan tarif masuk ditetapkan oleh Pemerintah daerah, dirinya sering berkunjung ke Taman Wisata Mangrove Aquaculture. Menurut Ia, selain jarak tempuh yang terjangkau juga tarif masuk hanya dihitung berdasarkan jenis kendaraan saja tanpa tarif masuk per orang.

” Tadi per orang 15000 rupiah, saya satu motor 48000 rupiah, motor 8000 ( tarif parkir-Red) , saya 15000 (tiket masuk-red) dewasa 15000( istrinya -Red) Anak kecil 10000,” tutur Suhendra saat ditemui Mitranews.net, pada Rabu 26 April 2023.

Lanjut Suhendra, ” saya kan warga sini ya ,Waktu itu kan, dulu ya, saya masuk gitu aja pakai sepeda motor hanya 8000 ,” ungkap Suhendra.

Saat ditanya terkait situasi dan kondisi wisatawan, Suhendra malah membeberkan bahwa pengunjung sepi, mungkin kapok kali ya, ” tandasnya.

Ditempat yang sama, salah satu pekerja bagian tiket masuk, Endang menyatakan kepada awak media bahwa pengunjung destinasi wisata Taman Mangrove Aquaqulture cukup ramai dikunjungi oleh wisatawan. Saat dikonfirmasi, Endang menambahkan terkait tarif masuk dan parkir sudah resmi diterapkan melalui Peraturan Bupati ( Perbup) Pemda Tangerang sejak Sabtu, 14 Januari 2023.

Endang menjelaskan Pemerintah daerah Kabupaten Tangerang melalui Perbup tersebut menyerahkan pengelolaannya kepada BUMD PT. Mitra Kerta Raharaja ( MKR).

Koordinator bidang keuangan tiket dan parkir, Damri saat ditemui awak media tidak berada di tempat. Beberapa menit kemudian dihubungi melalui telpon seluler beberapa kali tidak direspon. Lalu, dua puluh menit kemudian, membalas pesan singkat kepada awak media bahwa dirinya perihal tarif masuk dan parkir bukan wewenangnya. Menurut Damri, semua itu wewenang PT. Mitra Kerta Raharja ( MKR).

Sejak berita ini ditulis, pihak awak media belum konfirmasi kepada PT. Mitra Kerta Raharja ( MKR).

Untuk diketahui, Taman Mangrove Ketapang terletak di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Berada di Kawasan pesisir pantai Utara (Pantura).

Taman Mangrove yang sekarang dibangun di desa itu semula adalah sebuah kawasan kumuh perkampungan nelayan. Daerah tempat nelayan menjual hasil melautnya atau lebih dikenal dengan tempat pelelangan ikan yang ditata rapi dan ditanami ribuan pohon Mangrove.

Wisata Mangrove Ketapang Urban Aquaculture dibangun dengan megah di kawasan itu sebagai tempat wisata alternatif masyarakat setempat.

Pada saat Tangerang menjadi tuan rumah event Internasional Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA), Taman Hutan Mangrove adalah salah satu lokasi field visit yang dikunjungi oleh para peserta delegasi PEMSEA tersebut.

Kini Taman Hutan Mangrove Ketapang terbuka untuk umum. Bagi anda yang akan berkunjung ke sana, dari Jakarta jaraknya sekitar 63,5 Km atau kurang lebih 1,5 jam. Tiket untuk masuk ke kawasan hutan tersebut sebesar Rp. 15.000,-/orang (lima belas ribu rupiah).

Jika kita masuk ke kawasan Wisata Mangrove dari sebelah kiri kantor Desa Ketapang, pesona keindahan taman Mangrove Ketapang akan anda nikmati mulai dari sebelum pintu masuk. Ada Taman Otto Iskandardinata serta taman dengan tulisan Avicenna Mangrove Corner yang asri.

Selain itu Anda juga dapat mencicipi berbagai kuliner dan jajanan yang berderet di sekitar aliran sungai di dekatnya. Sungai itu merupakan muara yang menghubungkan ke laut pantai Utara. Di atasnya dibangun jembatan yang dinamakan Jembatan Cinta. Dari ketinggian jembatan di atas sungai, kita akan melihat indahnya pesona laut pantai Utara.

Setelah masuk kawasan Taman Mangrove mata kita akan langsung tertuju ke sebuah bangunan megah dengan atap menyerupai Mimi dan Mintuna. Sebuah binatang beruas atau Arthropoda yang biasanya disebut dengan belangkas, kepiting tapal kuda atau horseshoe crab, penghuni perairan dangkal wilayah paya-paya dan kawasan mangrove.

Di tengah taman kawasan mangrove, terdapat tangga serta jembatan indah melingkar berbentuk lingkaran dan elips yang merupakan bangunan plaza hutan Mangrove. Bagi anda yang suka berswafoto, bagus sekali jika dapat mengambil posisi yang tepat di sekitarnya.(shr s)

3

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: