Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi memberikan keterangan kepada wartawan
KAB TANGERANG KARYA INDONESIA NEWS COM.Bambang mengatakan, usai mendapat perlakuan yang tak sopan dari Gubernur Arinal Djunaidi, Juliman Rubiono langsung drop, dia stres dan merasa ketakutan setelah diancam oleh orang nomor satu di Lampung itu.
“Orang tua (Bima Yudhyo) ini stres, ada sedikit kekhawatiran, ada sedikit ketakutan,” kata Bambang dalam sebuah wawancara dengan televisi nasional di lansir Populis, senin (17/4/2024)
Bambang melanjutkan orang tua Bima Yudho sebenarnya telah meminta maaf atas kritik keras yang disampaikan putra mereka, namun Arinal Djunadi tetap tak mau terima, dia ngotot memperkarakan Bima Yudho.
“Bapak Juliman sudah sempat mengucapkan permohonan maaf atas nama Bima,” beber Bambang.
Kata-kata tak sopan dari Arinal Djunaidi ketika memarahi orang tua Bima terungkap. Hal itu dibeberkan langsung oleh Bambang Sukoco yang merupakan juru bicara dan penasihat hukum keluarga Bima Yudho dalam sebuah wawancara di sebuah stasiun televisi nasional.
Bambang menceritakan, setelah kritik Bima buat Pemda Lampung viral, orang tuanya langsung langsung dipanggil camat dan wakil bupati Lampung Timur. Mereka kemudian membawa orang tua Bima ke kediaman Bupati.
“Memang pada hari jumat tepatnya tanggal 15 april bapak Juliman sempat dipanggil oleh camat dan Wakil Bupati Lampung Timur,” ucap Bambang.
Saat sedang berada di rumah wakil bupati, lanjut Bambang Sukoco, mereka kemudian menghubungi Arinal Djunaidi, pada momen inilah Bupati Lampung meluapkan emosinya dan memarahi orang tua Bima saat keduanya berbicara via sambungan telepon.
“Setelah berada di kediaman bapak Wakil Bupati inilah, bapak Wakil Bupati menelpon bapak Gubernur Lampung, dan disitulah terjadi komunikasi awal disampaikan oleh beliau bahwa pastinya atas nama Bima atas nama keluarga beliau meminta maaf apa bila mungkin kritik yang telah disampaikan saudara Bima dengan cara yang berbeda mungkin begitu,” tuturnya.
Saat memarahi orang tua Bima kata Bambang, Gubernur Lampung sampai mengeluarkan kata-kata yang menurut mereka tak sopan dan sangat menyakiti hati, orang nomor satu di Lampung itu secara tak langsung menyebut orang tua Bima gagal mendidik anak mereka.
“Jadi kata-kata yang sedikit dikatakan pak yudiman bahwa tidak bisa mendidik anak, tidak becus mendidik anak, dan itulah sikap dari bapak Gubernur yang kami sayangkan,” tutur Bambang.
Bambang Sukoco mengatakan bahwa pihak keluarga menyayangkan pernyataan yang dianggap kurang baik dari Gubernur Lampung.
“Yang kami sayangkan mungkin dari pihak bapak Juliman bahwa ternyata ini juga direspon dengan mohon maaf mungkin kalau saya ada sedikit tidak dengan kurang baik oleh bapak Gubernur Lampung,” pungkas Bambang.
Gubernur Lampung merespon.
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi menjadi sorotan setelah disebut-sebut memaki orang tua Bima Yudho Saputro, TikTokers yang mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung. Arinal mengatakan informasi yang dikatakan Bimo tidaklah benar, dia juga meminta bukti percakapan terkait tuduhan caci maki tersebut.
“Harus ada bukti dong, nggak apa-apa serang saya. Tapi nanti paksekda aja yang menjelaskannya, saya takut sakit jantung saya kumat,” katanya saat ditemui awak media di Rumah Dinas Mahan Agung, Senin (17/4/2023)Juru bicara (jubir) Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan pengurus pusat partainya berkomunikasi dengan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang merupakan kader Partai Golkar untuk melakukan pendalaman terkait kritik pegiat media sosial asal Lampung Bima Yudho Saputro atas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung.
“DPP (Partai Golkar) terus berkomunikasi dengan Pak Gubernur Arinal. Kami terus melakukan pendalaman,” kata Tantowi dikutip Antara, Senin, 17 April 2023.
Dia menegaskan Arinal merupakan gubernur yang akan selalu menjalankan perannya sebagai pemimpin.
“Bapak dan pengayom bagi seluruh masyarakat Lampung,” ujarnya.
Terkait kritik oleh pegiat media sosial asal Lampung yang viral beberapa waktu belakangan, Tantowi mengatakan bahwa kebebasan berekspresi sudah tidak bisa dibendung lagi di era media sosial saat ini.
Karena itu, lanjut dia, Pemerintah juga perlu mendapat masukan dan kritikan dari masyarakat untuk menjadi perhatian dalam rangka perbaikan daerahnya.
“Selama itu berdasarkan data dan fakta dan tidak ada unsur politik, pasti akan menjadi perhatian Pemerintah,” kata Tantowi.
Sebelumnya diketahui di media sosial ramai beredar mengenai sejumlah konten dari salah seorang pegiat media sosial asal Lampung.
Yang menyuarakan aspirasinya melalui kritik atas sejumlah persoalan di daerahnya, salah satunya mengenai infrastruktur yang belum terbangun secara maksimal dalam menunjang kenyamanan masyarakat.
Orang tua TikTokers Bima di caci maki
Namun sungguh diluar dugaan, Juru bicara keluarga tikotoker Bima Yudho, Bambang Sukoco membeberkan kondisi Juliman Rubiono ayah dari Bima usai dicaci maki dan diancam oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Juliman dicaci maki serta diancam diseret ke meja hijau lantaran Arinal Djunaidi tidak terima dengan kritik yang disampaikan Bima. Kritikan Bima viral di media sosial baru-baru ini, dimana dia mengatakan sampai saat ini Lampung memang selalu ketinggalan, daerah itu tak pernah mengalami kemajuan karena berbagai faktor.
Bambang mengatakan, usai mendapat perlakuan yang tak sopan dari Gubernur Arinal Djunaidi, Juliman Rubiono langsung drop, dia stres dan merasa ketakutan setelah diancam oleh orang nomor satu di Lampung itu.
“Orang tua (Bima Yudhyo) ini stres, ada sedikit kekhawatiran, ada sedikit ketakutan,” kata Bambang dalam sebuah wawancara dengan televisi nasional di lansir Populis, senin (17/4/2024)
Bambang melanjutkan orang tua Bima Yudho sebenarnya telah meminta maaf atas kritik keras yang disampaikan putra mereka, namun Arinal Djunadi tetap tak mau terima, dia ngotot memperkarakan Bima Yudho.
“Bapak Juliman sudah sempat mengucapkan permohonan maaf atas nama Bima,” beber Bambang.
Kata-kata tak sopan dari Arinal Djunaidi ketika memarahi orang tua Bima terungkap. Hal itu dibeberkan langsung oleh Bambang Sukoco yang merupakan juru bicara dan penasihat hukum keluarga Bima Yudho dalam sebuah wawancara di sebuah stasiun televisi nasional.
Bambang menceritakan, setelah kritik Bima buat Pemda Lampung viral, orang tuanya langsung langsung dipanggil camat dan wakil bupati Lampung Timur. Mereka kemudian membawa orang tua Bima ke kediaman Bupati.
“Memang pada hari jumat tepatnya tanggal 15 april bapak Juliman sempat dipanggil oleh camat dan Wakil Bupati Lampung Timur,” ucap Bambang.
Saat sedang berada di rumah wakil bupati, lanjut Bambang Sukoco, mereka kemudian menghubungi Arinal Djunaidi, pada momen inilah Bupati Lampung meluapkan emosinya dan memarahi orang tua Bima saat keduanya berbicara via sambungan telepon.
“Setelah berada di kediaman bapak Wakil Bupati inilah, bapak Wakil Bupati menelpon bapak Gubernur Lampung, dan disitulah terjadi komunikasi awal disampaikan oleh beliau bahwa pastinya atas nama Bima atas nama keluarga beliau meminta maaf apa bila mungkin kritik yang telah disampaikan saudara Bima dengan cara yang berbeda mungkin begitu,” tuturnya.
Saat memarahi orang tua Bima kata Bambang, Gubernur Lampung sampai mengeluarkan kata-kata yang menurut mereka tak sopan dan sangat menyakiti hati, orang nomor satu di Lampung itu secara tak langsung menyebut orang tua Bima gagal mendidik anak mereka.
“Jadi kata-kata yang sedikit dikatakan pak yudiman bahwa tidak bisa mendidik anak, tidak becus mendidik anak, dan itulah sikap dari bapak Gubernur yang kami sayangkan,” tutur Bambang.
Bambang Sukoco mengatakan bahwa pihak keluarga menyayangkan pernyataan yang dianggap kurang baik dari Gubernur Lampung.
“Yang kami sayangkan mungkin dari pihak bapak Juliman bahwa ternyata ini juga direspon dengan mohon maaf mungkin kalau saya ada sedikit tidak dengan kurang baik oleh bapak Gubernur Lampung,” pungkas Bambang.
Gubernur Lampung merespon.
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi menjadi sorotan setelah disebut-sebut memaki orang tua Bima Yudho Saputro, TikTokers yang mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung. Arinal mengatakan informasi yang dikatakan Bimo tidaklah benar, dia juga meminta bukti percakapan terkait tuduhan caci maki tersebut.
“Harus ada bukti dong, nggak apa-apa serang saya. Tapi nanti paksekda aja yang menjelaskannya, saya takut sakit jantung saya kumat,” katanya saat ditemui awak media di Rumah Dinas Mahan Agung, Senin (17/4/2023).(tim.s)
